Sabtu, 28 Januari 2012

KAJIAN SEMIOTIKA DALAM ROMAN BUMI MANUSIA

Makalah ini membahas tentang kajian semiotika dalam karya sastra roman milik Pramoedya Ananta Toer, yang berjudul 'Bumi Manusia'. Di presentasikan pada mata kuliah Teori dan Apresiasi Sastra, yang diasuh oleh Dr. Novi Anoegrajekti & Dr. Nuruddin, MA. Dalam kajiannya, makalah ini menggunakan pendekatan teori Saussere dan Barthes, serta didukung dengan beberapa pendapat-pendapat lainnya. Berikut sebaian dari latar belakang makalah ini:

A. Latar Belakang

Proses kajian sastra memiliki peran penting dalam kehidupan kebahasaan serta dalam upaya pencarian makna yang lebih dalam tentang sebuah karya sastra. Dalam hal ini dikenal beberapa macam pendekatan sastra. Adapun pendekatan sastra disini adalah teknik yang mengarah pada upaya untuk memperngaruhi emosi dan perasaan pembaca.

Sastra sebagai karya imajinatif yang mempergunakan bahasa memiliki perbedaan dengan karya-karya kebahasaan lainnya yang lebih mementingkan fungsi referensi bahasa berupa penyampaian pesan. Sebaliknya karya sastra mementingkan fungsi estetik bahasa sebagai sarana ekspresinya. Dalam karya sastra pengarang berusaha mendapatkan efek dari penggunaan bahasanya itu, berupa keterkesanan dan keterpesonaan pembaca, disamping diterimanya nilai-nilai tertentu yang biasanya bernilai pendidikan oleh pembaca tanpa disadari.

Karya sastra selalu mendapat tanggapan dan pemaknaan yang beraneka ragam dari pembacanya dan tidak selalu tepat dengan pemaknaan yang dimaksud penulis sastra itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan perbedaan zaman, pengalaman, kemampuan, pemahaman, dan situasi pembacanya. Dengan kata lain perbedaan pemaknaan tersebut terjadi karena horizon harapan pembaca yang berbeda, sehingga timbul bermacam-macam penafsiran terhadap teks sastra tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar